Pemilik motor matic mungkin
pernah mengalami hal seperti ini. Ketika, misalnya mencoba pasang
standar tengah dan putar roda belakang, terasa berat atau seret sehingga
harus dengan tenaga lebih.
Penyebabnya, mur pengunci kampas kopling menempel dengan mangkuk
kopling. Jika dipaksakan, putarannya bisa mengakibatkan kedua bagian itu
jadi aus. "Harusnya ada clearance antara mur dan mangkuk kopling
sehingga mangkuk bisa berputar bebas dan baru bisa mengunci dengan
berkembangnya kampas kopling. Bukan baut pengunci,
Jika mur pengunci tidak kencang, bisa saja mur bergeser ke arah
membuka (di posisi ujung mur itu terdapat mangkuk kopling). Kalau
menempel keras, dikhawatirkan malah membuat roda jadi macet.
Trouble shooting lainnya menyangkut kampas kopling yang cepat habis
akibat besarnya tenaga dari standarnya. Kondisi seperti ini terjadi pada
motor yang sudah mengalami bore-up esktrem. Sangat dibutuhkan kampas
kopling yang ekstra kuat.
Habisnya kampas kopling beragam. Tak hanya ketebalan yang jadi
patokan, tetapi panjangnya dari ukuran standar bisa membuat kinerja
kopling tidak sempurna. Tanda-tanda ausnya kampas antara lain selip
karena kampas tidak lagi sempurna mengunci mangkok kopling. Artinya,
butuh putaran mesin yang lebih tinggi untuk bisa memutar roda.
Tanda kopling aus, selain selip, laju motor tersendat-sendat layaknya
letikan busi di dalam ruang bakar yang dalam kondisi hidup-mati. Kian
parah jika kondisi mangkok kopling sendiri juga sudah peang.
Untuk memperbaikinya, kampas kopling harus diganti satu set terdiri
dari tiga buah. Harga satu buahnya sekitar Rp 65.000. Ketika membeli
kampas jangan berikut rumahnya lantaran benderolnya cukup mengagetkan.
Saat membeli kampas secara ketengan, periksa kondisi per sepatunya,
jangan-jangan sudah lemah sehingga sangat gampang terhubung ke roda
belakang.
Standar sepatu kopling baru terhubung ke roda belakang pada 2.000
rpm. Kalau per loyo, putaran mesin belum sampai segitu, sepatu kopling
sudah terhubung ke roda belakang. Jelasnya, belum sampai 2.000 rpm, roda
belakang sudah berputar duluan. Bila Anda mengganti dengan per yang
lebih keras, itu bikin roda belakang lebih telat berputar.
Jika ingin roda belakang berputar lebih responsif pada 1.750 rpm, silakan ganti per kopling dengan yang lebih lembut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar